Dalam buku buku sejarah islam, nama Surahwardi bukanlah nama yang asing, beliau dikenal sebagai figur yang kharismatik, seorang ulama', sufi, filsuf dan penulis yang terkemuka yang sangat populer dibanyak negara islam. Ketokohannya disejajarkan dengan nama nama hebat seperti Al Ghazali, Al Junaid, Al jailani, Al Basri dan lain sebagainya. Beliau termasuk tokoh sufi garda depan yang meninggalkan banyak ilmu dan kenangan di benak umat islam pada masanya, belum lagi cap kontroversial yang melekat padanya.
Surahwardi adalah nama terkenalnya, nama aslinya adalah Syihabudin bin Habassy bin Amirak bin Abu al Futuh as Surahwardi. Beliau dilahirkan pada 549 Hijriah atau 1156 Masehi di Surahwardi, sebuah desa kecil dibagian barat Persia. Nama Surahwardi dinisbahkan pada nama desa kelahirannya, sedangkan gelarnya adalah al Maqtul.
Pada mulanya, Surahwardi menyelesaikan pendidikan formalnya di Zanjan, disinilah beliau mulai belajar tentang ilmu agama. Beliau lantas belajar filsafat dan teologi di Marghah dari Maddudin al Jilli, yg juga guru Fahruddin ar Razi. Kemudian beliau pergi ke Ishafan untuk belajar pada Fakhruddin al Mardini. Beliau tinggal beberapa tahun di bagian barat daya Antolia, mengabdi pada para penguasa dan Pangeran Saljuk, sebelum berpindah ke Allepo pada tahun 1183.
Di Allepo, Surahwardi dekat dengan sultan al Malik az Zahir (putra dari Salahudin al Ayubi). Di kota ini pula beliau mulai mengajar, karena dituduh oleh otoritas eksoterik keagamaan sebagai penyimpang agama, disamping juga mungkin karena persaingan politik, beliau dieksekusi mati pada tahun 587 Hijriah atau 1191 Masehi di usia 38 tahun dalam kalender islam, karena cara kematiannya inilah, beliaupun terkenal dengan sebutan al Maqtul (yg terbunuh) atau as syahid (sang martir).
Kematian Surahwardi yangg sangat tragis itu sebenarnya sangat disayangkan. Pasalnya, siapapun tahu bahwa beliau bukanlah orang sembarangan, melainkan seorang Ulama dan sufi besar. Dalam hidupnya yang singkat, beliau berhasil menuliskan banyak karya. Diantaranya adalah Talwihat, Al Muqawamat, Al Masyari' al Mutharahat, Hikmah al isyraq dan lain sebagainya, isi dari semua kitab Surahwardi berupa ajaran, uraian, dan simbol yang diolah atas dasar sinkretis. Semua hikmah sufi termasuk ajaran Abu Yazid al Bustomi dan Al Hallaj, warisan diramu dalam khazanah baru yg diberinama Al Isyraq.
Itulah sekelumit gambaran hidup Surahwardi. Meski kehidupannya hanya sebentar, tidak dipungkiri bahwa kiprah dan pengaruhnya dalam sejarah islam sangat luar biasa, Ulama sekaligus Ahli Sufi hebat yg harus wafat di usia yang cukup muda, semoga Allah Swt senantiasa memberikan Rahmat dan MaghfirahNya di alam kubur untuk beliau.
"Jika kata keluar dari hati, ia akan masuk ke dalam hati. Tetapi, jika ia datang dari lidah, ia pun tak akan melewati telinga"
SURAHWARDI RA
Wallahu a'lam
