Search This Blog

Monday, February 25, 2019

Biografi singkat Haris al Muhasibi


Haris Al Muhasibi
*Biografi singkat
Nama lengkap dari Haris Al Muhasibi adalah Abu Abdullah  al Haris bin As’ad bn Ma’qalal Anazi al Muhasibi. Beliau lahir di Basrah pada tahun 165 Hijriyah atau tahun 782 Masehi, gelar al Muhasibi didapat karena beliau gemar melakukan introspkesi diri (muhasabah) agar tidak mudah jatuh dalam lembah dusta dan nista. Al Muhasibi dikenal sebagai suf dan ulama besar yang sangat alim di bidang ilmu hadis,selain ilmu bidang lain.

Nama Al Muhasibi banyak dikenal orang lantaran beliau adalah Guru dari ulama besar Junaid al Bagdadi yang di juluki “Penghulu bagi ahli sufi”. Berkat bimbingan al Muhasibi lah Junaid al Bagdadi menjadi sufi yang sangat disegani dikalangan umat islam, terutama di kalangan Ahlu Sunah wal Jamaah. Dengan kata lain al Muhasibi merupakan panutan bagi ulama sufi garda depan
Meski lahir di Basrah, al Muhasibi  justru tumbuh besar di Bagdad. Di kota inilah beliau mendalami ilmu hadis dan teologi. Beliau banyak bergaul dengan para tokoh sufi dan ulama  terkemuka di Bagdad. Semula ia dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah, karena dikenal kokoh membela ajaran rasionalisme ala Mu’tazilah, dalam berkembangannya, beliau memutuskan beralih pada dunia kesufian dan mulai bersentuhan dengan pemikiran Ulama Sunni yang menyebabkannya menjadi getol membela akidah Ahlu Sunah wal Jamaah.



Sebagai Ulama, al Muhasibi terkenal sangat brilian. Beliau merupakan salah satu ulama yang mampu memadukan antara ilmu filsafat dan teologi secara berimbang. Tak pelak jika pemikirannya sangat mempengaruhi ahli ilmu tasawuf setelahnya, khususnya Abu Hamid al Ghazali “Sang Hujatul Islam”. Bisa jadi beliau menjadi pelopor dan sumber inspirasi bagi generasi intelektual islam mengingat pemikiran dan ajarannya sangat cemerlang.

Sebagai sufi, beliau mendapat derajat yang sangat tinggi. Allah Swt memberikan perlindungan khusus terhadapnya, alhasil setiap beliau memegang barang “Subhat (apalagi haram), urat tangan dan jemarinya bergetar,berkeringat dan tak berfungsi secara normal. Setiap memakan barang yang tidak halal, baik karena zatnya atau sebab perolehannya, secara langsung tenggorokannya tak bisa menelan dan harus dimuntahkan. Allah Swt benar benar  menjaga al Muhasibi dari barang subhat dan haram.
Di bidangkeilmuan,al Muhasibi dikenal sangat jenius dan produktif dalam menulis kitab. Menurut Abdul Munif al Hifni, semasa hidup al Muhasibi berhsil menulis 200 kitab, diantara karyanya yg masih ada ialah “Al Ri’ayah al Huquq Allah” yang disebut sebagai salah satu literature sufi paling penting, sistematika dan kandungan isinya banyak menginspirasi,bahkan ditiru oleh Abu thalib al Makki dalam menyusun kitab “Quth al Qulub” dan Imam Ghazali dalam menyusun kitab “Ihya Ulumuddin”.

Karya al Muhasibi yang lain adalah Al Washaya atau An Nasha’ih.kitab yang pengantarnya bercorak otobiografi ini sangat kental di adaptasi oleh Imam Ghazali dalam menulis kitab Al Munqidz minadh Dhalal. Karya al Muhasibi yg lain adalah “Al Makasih Fahm as Salah, Risalat Munahiyat wa Ma’nahu, Fahm al Quran,Kitabul ‘ilm, An Nasihat lith Thalibin,Al Murja’ah wal  Muhsabah, Adab an Nufus” dan lain sebagainya.

Dengan demikian tak dapat dipungkiri bahwa Al Muhasibi menguasai banyak disiplin ilmu, beliau telah mendedikasikan sepanjang hidupnya dengan berjuang di jalan Allah Swt melalui ilmu dan ibadahnya. Beliau  wafat pada 243 Hijriah atau ketepatan dengan tahun 858 Masehi.

*Mutira Hikmah


“Seandainya seorang hamba tekun beribadah selama hidupnya, tapi ia tidak mengenal  ma’rifat dan beramal tidak berdasarkan ma’rifat itu, kemudian kembali kepada Allah Swt tanpa mengenalnya, maka semua itu sama sekali tak bermanfaat bagi dirinya kecuali jika Allah Swt  berkenan menganugerahinya sebuah kebajikan”

 Haris al Muhasibi R.a



Wallahu a’lam

Template by:
Free Blog Templates