Nama Ma’ruf Al-Harkhi mungkin masih asing ditelinga para
pembaca di Indonesia. Apalagi penulis sejarah di Indonesia tidak banyak
memperbincangkannya. Namun beliau cukup populer di Irak. Nama lengkapnya ialah
Ma’ruf bin al-Faizan Abu Mahfudzh al-Abid al-Bagdadi al-Harkhi, lebih dikenal
dengn nama Al-Harkhi yang dinisbahkan dengan nama daerah asal kelahirannya.
Tidak jelas kapan beliau dilahirkan, yang jelas beliau dibesarkan di Bagdad dan
memperoleh pendidikan secara baik di kota ini dan diperkirakan hidup dizaman
tabi’in atau sekitar abad ke 2 Hijriah.
Pada masa awal pendidikan, Al-Harkhi memfokuskan diri untuk belajar fikih kepada ulama-ulama ahli
fikih terkemuka di Bagdad. Namun setelah sekian tahun menuntut ilmu fikih, beliau mulai tertarik untuk
mempelajari ilmu tasawuf kepada ahli sufi terkemuka pada masanya. Tak heran
jika beliau lantas menjadi pakar ilmu di
bidang fikih dan tasawuf. Kedua ilmu ini beliau pelajari secara serius ,
sehingga beliau tak menjadi fanatic pada satu bidang keilmuan saja.
Al-Harkhi memilih hidup sebagai seorang zahid sebagaimana banyak ditempuh oleh para
ahli sufi. Beliau bergaul dengan banyak ahli sufi dan melakukan sejumlah
perjalanan untuk menuntut ilmu agama. Di masa mudanya,konon beliau sering mengembara
melewati padang pasir yg luas, kemudian memilih untuk menyendiri di pegunungan.
Dengan berbagai usaha yg beliau lakukan, beliupun menjadi salah seorang ulama
yang terkenal di Bagdad yang pada masa itu menjadi pusat ilmu dan peradaban bagi
umat islam.
Saking terkenalnya, Al-Harkhi banyak dikunjungi oleh orang
yang ingin berguru kepadanya. Konon banyak diantara mereka yang memperoleh
mimpi yang aneh. Dalam mimpinya
masing-masing, mereka diperintah oleh seseorang untuk mengunjungi Al-Harkhi
lantaran kealiman dan kezuhudannya. Bahkan ada yangmengatakan bahwa Al-Harkhi
tidak hanya terkenal di bumi, namun juga terkenal di langit. Pernyataan ini
mengidentifikasikan bahwa Al-Harkhi merupakan manusia yang suci dan istimewa.
Sebagai ulama yang dikenal diantara mahluk bumi dan langit,
tentu saja Al-Harkhi mempunyai banyak kelebihan yang tidak dimiliki orang
biasa. Beliau dikenal sebagai pribadi yang istiqomah dalam beribadah kepada
Allah Swt. Bisa dikatakan, beliau telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk
beribadah kepada-Nya. Tiada waktu yg sia-sia, beliau selalu menghiasi hari
harinya dengan shalat,dzikir, mujahadah dan kebaikan lainnya.
Maka, sangatlah wajar bila doa beliau sangat mustajabah,
konon setiap doa yang beliau munajatkan selalu di ijabah oleh Allah Swt. Al
kisah, pada suatu hari, ada seorang laki-laki yang berkunjung ke rumah
Al-Harkhi. Kepada beliau, laki-laki itu melaporkan bahwa anaknya telah pergi ke sebuah kota, karena tak
ada kabar tentang keadaanya, sehingga membuat istrinya sangat sedih. Kepada
laki-laki itu,Al-Harkhi mempertanyakan hal apa yang dapat beliau lakukan untuk
membantu. Laki-laki itu meminta agar Al-Harkhi berdoa kepada Allah Swt agar sang
anak segera pulang. Setelah di doakan oleh Al-Harkhi, lantas laki-laki itu
pulang, dan dalam perjalanan pulangnya, ia bertemu dengan anaknya.
Demikian perjalanan hidup dari sufi Agung, Ma’ruf Al-Harkhi.
Sungguh beliau adalah seorang ulama yang zuhud, fakih yang jenius dan sangat
alim. Beliau wafat pada 201 Hijriah di Bagdad dan jenazahnya di makamkan disana.
Konon,makam beliau dikenal sebagai tiriyaq
(penawar), karena karomah beliau, banyak sekali orang yang sembuh dari sakitnya
saat berziarah kesana, tak heran jika makam beliau ramai dikunjungi para
peziarah disana. Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan beliau dengan pahala
yang agung.
“Mengharap pahala
tanpa amal perbuatan itu dosa, mengharap syafa’at tanpa sebab itu tertipu, dan
mengharap Rahmat dari siapa yang tidak engkau taati perintahnya berarti bodoh”
Ma’ruf Al-Harkhi
Wallahu a’lam
