Mutiara Hikmah Salafus Shalihin
“Orang ilmunya tak bisa mencegahnya dari perbuatan haram dan maksiat, berarti termasuk orang orang yang merugi”. (Abu Hanifah Ra)
Didalam banyak firman-Nya. Allah Swt senantiasa memerintahkan kita (sebagai hamba) untuk menuntut ilmu pengetahuan. Sebab dengan ilmu itulah nampak Keagungan dan Maha Kuasanya allah Swt. Dalam surat al-alaq misalnya, Allah Swt memerintahkan kita untuk membaca. Perintah ini mengandung banyak pengertian salah satunya ialah Membaca dalam arti kecil dan besar. Membaca dalam arti kecil ialah membaca dalam bentuk yang tersurat seperti : Kitab,Buku atau karya karya lain para Ulama dan Shalihin, sedangkan membaca dalam arti Besar ialah Membaca segala pengetahuan yang tersirat di alam yang selalu mengiringi kehidupan nyata kita.
Namun bila kita merujuk pada nasehat hikmah dari Abu Hanifah diatas, kita akan tersadar bahwa menuntut ilmu haruslah dibarengi dengan kesadaran untuk selalu beramal kebajikan dan menjauhi segala kemaksiatan. Dengan kata lain, sebagaimana nasehat Abu Hanifah Ra, termasuk orang orang yang merugi bila kita menjadi orang berilmu,namun tak mampu mencegah diri dari perbuatan haram dan maksiat.
Menjadi golongan merugi disini tentu saja mempunyai banyak makna. Pertama, orang orang yang merugi ialah orang yang tidak beruntung kehidupannya di dunia. Dikatakan tidak beruntung, sebab sekalipun sudah nampak jelas nampak di depan mata kita suatu kebenaran,toh tetap saja melakukan kesalahan,tidak beruntung jika kita tetap saja melakukan keburukan yang sudah jelas mudharat yang akan menimpa kita bila melakukannya.
Kedua, orang orang yang merugi ialah mereka yang jauh dari Rahmat Allah Swt. Bisa jadi kita mempunyai harta melimpah, kedudukan tinggi, pasangan yang menawan,ilmu yang luas. Namun Rahmat Allah Swt senantiasa jauh dari kita. Sebab orang yang jauh dari Rahmat-Nya, akan selalu merasa tidak karuan, hampa,gelisah lantaran apa yang diperolehnya tidak mampu menentramkan hati dan seakan tidak berarti sama sekali.
.ثُمَّ تَوَلَّيْتُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلاَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنتُم مِّنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: "Kemudian kalian berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kalian tergolong orang-orang yang rugi." Al Baqarah ayat 64
Ketiga, orang orang yang merugi ialah orang yang tidak selamat dari murka Allah swt. Perlu diketahui, secerdas atau sealim apapun diri kita, bila dengan itu justru semakin jauh dari cinta Allah Swt, sejatinya hanyalah kerugian yang ia dapatkan. Sedalam dan seluas apapun ilmu kita, jika tak mampu mencegah kita dari segala hal yang memnyebabkan murka Allah, tentu semua itu hanya menjadi kerugian bagi kita.
إِنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ (٤) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَهُمْ سُوءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الأخْسَرُونَ (٥)
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan. (4).
Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk (di dunia)dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi". (5)
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٦) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (٧)
Artinya : "6. Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, akan mendapat azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara"
Ayat ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa azab Allah sangatlah pedih. Apalagi jika kita sampai menjadi penghuni Neraka,niscaya hanya kesedihan dan kesengsaraan yg kita peroleh. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk tidak sekedar menjadi manusia yang berilmu, tetapi juga harus menjadi manusia yang mampu menjada diri dari berbagai bentuk maksiat dan perbuatan dosa lainnya. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa agar Allah Swt menjadikan kita termasuk golongan orang orang yang beruntung. Aamiin.
Wallahu a’lam.
